Thursday, October 8, 2009



Live by the sword, die by the sword.

Every policemen in the world, even the ones that is portrayed in the movies or series, will beat the criminals up to get confession from them.

Do you think that the criminals would be so stupid as just to admit their crimes just like that without any beating from the police?

If you think that, then you are living in the dream world. The reality is harsher than that. Maybe the supporters of human rights of criminals have to learn it the hard way when their family members get killed by the criminals.


Therefore, why would the family of Kugan, 22, a suspected car thief would be crying out loud when their criminal indulging son is dead because of what he did?

The family should have advised Kugan not to get involved with the criminal activities in the first place.

The police is not an imbecile who does not have any proof when they catch any criminals because they will have to be spying on the criminal activities for some time with proof before apprehending the criminals.

The criminals living in this world today would be so happy and contented to see many people including their families and the human rights watch defending their human rights to commit crimes against their innocent victim.

This will surely encourage more villains to be more heartless when committing the crimes to get the quick money by extortion, robbing or stealing from others who are doing an honest job to earn their living.

The police is the law enforcement that takes care the safety of the public at large, not to kiss the ass of criminals and just let them scout free after committing their heartless crimes that sometimes caused death to their victims.

Therefore, in my personal opinion, I think that Constable Navindran Vivekanandan, 28 who had been charged for causing the death of Kugan, 22, is just doing his job in a normal way that had been done by the policemen all over the world.

Using a rubber hose to beat up criminals is a normal practice by the police force.

If you indulge in criminal activities that makes your victim loses their precious life, you will also one day die in the way that you live.

Be a criminal and die as a criminal.

SALAH ATTACK!!



NAIROBI (AFP) – Somali pirates attempted to storm the French navy's 18,000 tonne flagship in the Indian Ocean after mistaking it for a cargo vessel, the French military said on Wednesday.

The crew of La Somme, a 160-metre (525-foot) command vessel and fuel tanker, easily saw off the brazen night-time assault by lightly armed fighters on two lightweight skiffs and captured five pirates, a spokesman said.

"The pirates, who because of the darkness took the French ship for a commercial vessel, were on board two vessels and opened fire with Kalashnikovs," Admiral Christophe Prazuck said in Paris.

La Somme is the French command vessel in the Indian Ocean, overseeing French air, sea and land forces fighting Somali pirates and hunting terrorists under the banner of the US-led Operation Enduring Freedom.

Officers on the ship have directed commando operations to free French hostages in the hands of Somali pirates.

The pirates tried to flee when they realised their mistake but were pursued by French forces who, after an hour-long chase, caught one of the skiffs, Prazuck said.

On it they found five men but no weapons, water or food as the pirates had apparently thrown all of the boat's contents overboard, the spokesman said.

A Western official at sea in the area, speaking to AFP on condition of anonymity, said that there had been an exchange of fire between the warship and the pirate launches.

"One of the skiffs managed to get away in the night because La Somme was busy with the first pirate boat," he said.

"Despite the arrival of other vessels, they haven't yet managed to find the second boat," he said, adding that many warships in the area were busy hunting another group which attacked a cargo ship off the Seychelles on Sunday.

The world's naval powers have deployed dozens of warships to the lawless waters off Somalia over the past year to curb attacks by pirates in one of the world's busiest maritime trade routes.

La Somme was operating 250 nautical miles (460 kilometres) off the Somali coast, on its way to resupply fuel to frigates patrolling shipping lanes as part of the European Union's Operation Atalanta anti-piracy mission.

This was not the first time that Somali pirates have mistakenly attacked a French naval vessel. Several pirates were captured in May when they attempted to board a frigate in the area.

Somalia has had no proper government since it plunged into lawlessness after President Mohamed Siad Barre was overthrown in 1991.

The country is riven by factional fighting and pirate gangs operate freely from several ports along its Indian Ocean and Gulf of Aden coasts.

According to the environmental watchdog Ecoterra International, at least 163 attacks have been carried out by Somali pirates since the start of 2009 alone, 47 of them successful hijackings.

Last year, more than 130 merchant ships were attacked, an increase of more than 200 percent on 2007, according to the International Maritime Bureau's Piracy Reporting Centre in Kuala Lumpur.

Pirates have in recent weeks resumed attacks with the end of the monsoon season. Last week Somali gunmen captured Spanish fishing boat The Alakrana with 36 crew members in the Indian Ocean.

The US Maritime Administration warned last month that the end of the monsoon season was likely to bring an increase in piracy off Somalia and urged shipping companies to be vigilant.

Calmer waters allow pirates, who often operate in small fibreglass skiffs towed out to sea by captured fishing vessels, to hijack freighters, trawlers and private yachts. Cruise vessels have also been attacked.

Friday, October 2, 2009

TSUNAMI OCT,2009

Tangisan Padang: 770 Maut; 294 Parah; 500 Bangunan runtuh


PASUKAN penyelamat mencari mangsa di celah runtuhan.



Gegaran susulan kejutkan Jambi; Sumatera diisytihar darurat

PADANG: Ketika keadaan di Sumatera Barat masih kelam kabut berikutan gempa bumi kelmarin yang setakat ini mengorbankan 770 orang, manakala 294 mangsa cedera, Indonesia dikejutkan dengan satu lagi gegaran di kawasan Jambi di selatan bandar ini, pagi semalam.

Setakat ini, tiada laporan mengenai kematian akibat gegaran susulan berukuran 6.6 skala Richter pada jam 9.53 pagi itu yang turut dirasai di beberapa kawasan di Semenanjung Malaysia, termasuk Selangor, Negeri Sembilan, Melaka dan Johor.



Dalam kejadian gempa bumi berukuran 7.6 Richter di Sumatera Barat pada jam 5:15 waktu tempatan kelmarin, beribu-ribu orang dikhuatiri masih terperangkap di bawah runtuhan bangunan dengan beberapa mangsa yang masih hidup berjaya dikeluarkan pasukan penyelamat, semalam.

Lebih 500 bangunan termasuk beberapa hotel, sekolah, hospital dan gedung beli belah dilaporkan musnah atau mengalami kerosakan teruk dalam kejadian itu.

Hotel Bumi Minang, satu daripada hotel kegemaran rakyat Malaysia yang melancong ke Kota Padang atau menziarahi saudara mara di sana, juga dilaporkan runtuh dengan sejumlah orang dikatakan masih terperangkap, tetapi Kedutaan Malaysia di Jakarta mengesahkan semua 330 pelajar Malaysia di Padang selamat dan tiada laporan rakyat Malaysia terkorban.

STOP CALLING MUSLIM TERRORIST!!!


manga terbaek!!


http://www.goal.com

PROFIL: Sepuluh Fakta Menarik Tentang Olympique de Marseille
Olympique de Marseille adalah satu-satunya klub Prancis yang mampu menjuarai Liga Champions sampai saat ini. Mereka pernah menjadi klub glamor tapi juga dilanda intrik dan kejatuhan.
7 Jan 2009 13:14:56
Galeri Foto
Perbesar
Galeri Foto
Perbesar
Ligue 1 : Olympique de Marseille
Hal-Hal Terkait
Tim
Marseille
Oleh Henry AA

Klub yang berdiri pada 1899 ini punya banyak sebutan. Nama lengkapnya adalah Olympique de Marseille, sering disingkat l'OM atau cukup Marseille saja. Sebutan lainnya adalah l'Oheme, Marsellais atau Les Phoceens. Sedangkan di kompetisi Eropa seperti Liga Champions, biasanya cukup disebut Marseille FC.

Olympique Lyon boleh saja menguasai Ligue 1 dalam beberapa tahun terakhir, tapi Marseille masih banyak diakui sebagai klub terbesar dan tersukses dalam sejarah sepakbola Prancis.

Selain sudah delapan kali menjuarai Ligue 1/Dvisi Satu, mereka sampai saat ini adalah satu-satunya klub Prancis yang mempu menjuarai Liga Champions, yaitu pada musim 1992/93. Sayangnya itu merupakan prestasi terakhir yang pernah mereka rebut sampai sekarang.

Kemenangan di Liga Champions juga diraih dengan kontroversi seputar kasus skandal suap dan pengaturan pertandingan di Ligue 1 yang melibatkan presiden klub Bernard Tapie. Meski gelar Eropa mereka tidak dicabut, Marseille mendapat hukuman berat. Gelar Ligue 1 pada 1993 dicabut, degradasi ke Divisi Dua dan dilarang mengikuti kompetisi internasional selama setahun.

Marseille kembali ke Ligue 1 pada musim 1996/97. Di musim pertamanya setelah kembali ke level teratas sepakbola Prancis, l'OM masih kesulitan beradaptasi dan hanya finis di urutan ke-11.

Semusim kemudian, bertepatan dengan seabad usia klub, presiden klub Robert Louis-Dreyfus yang juga salah satu pemilik Adidas, mampu mendatangkan pemain-pemain top seperti, Fabrizio Ravanelli, Laurent Blanca, Robert Pires, Christoph Dugarry dan Andreas Kopke. Di musim itu, Marseille mampu menghuni peringkat kedua dibawah Bordeaux.

Setelah lama absen, Marseille akhirnya kembali berpartisipasi di ajang Liga Champions pada musim 2007/08. Mereka kembali menjadi runner-up Ligue 1 dan berhasil lolos dari babak kualifikasi Liga Champions.

Di musim ini, untuk kedua kalinya berturut-turut, Marseille kembali mengikuti Liga Champions, setelah menempati peringkat ketiga di Ligue 1 pada musim 2007/08.

Marseille saat ini ditangani Eric Gerets. Mantan pemain timnas Belgia ini menjadi pelatih sejak 2007 lalu. Gerets diharapkan mampu membawa Marseille memuncaki Ligue 1, menumbangkan dominasi Olympique Lyon sekaligus mengembalikan masa-masa keemasan klub yang terakhir diraih pada 1993.

Berikut ini, sepuluh hal menarik yang perlu Anda ketahui tentang Marseille.

10. Marseille sebenarnya sudah dibentuk sejak 1892, tapi masih terdiri dari beberapa klub olahraga seperti rugby dan atletik. Untuk sepakbola, tadinya dinamakan Football Club de Marseille, lalu secara resmi diubah menjadi Olympique de Marseille pada 1899. Moto mereka adalah Droit Au But (Straight to the Goal).

9. Markas pertama Marseille adalah Stade de l'Huveane yang digunakan sampai 1937. Stadion tersebut juga dinamakan Stade Fernand Buisson, diambil dari nama pemain rugby legendaris di klub rugby Marseille. Pada 1938, markas mereka pindah ke Stade Velodrome.
Stadion tersebut sudah dua kali mengalami renovasi, yaitu saat menjelang perhelatan Piala Eropa 1984 dan Piala Dunia 1998 yang diadakan di Prancis. Stade Velodrome saat ini mampu menampung sekitar 60.000 penonton.

8. Para fans Marseille dan pihak Stade Velodrome membuat ritual yang cukup unik. Setiap kali tim kesayangan mereka bermain di kandang, selebum pertandingan selalu diputar lagu Jump milik Van Halen. Lalu, setiap kali ada pemain Marseille yang mencetak gol, maka akan berkumandang lagu Come With Me yang dilantunkan Puff Daddy/P Diddy.

7. Gelar pertama yang didapat Marseille di kompetisi resmi sepakbola Prancis adalah Piala Liga Prancis (Coupe de France) pada 1924. Saat itu mereka mengalahkan FC Sete, yang di masa itu sedang mendominasi kompetisi Divisi Satu. Sedangkan gelar liga, pertama kali diraih pada musim 1936/37. Marseille berhasil juara berkat keunggulan selisih gol dari FC Sochaux.

6. Marseille sudah delapan kali menjuarai Divisi Satu/Ligue 1. Gelar terakhir direbut pada musim 1991/92. Mereka sebenarnya menjuarai liga pada musim 1992/93, tapi dicopot sehubungan kasus suap dan pengaturan pertandingan. Tapi rekor pemegang juara terbanyak masih dipegang Saint-Etienne yang sudah 10 kali juara.

5. Marseille sudah sepuluh kali menjuarai Piala Liga dan masih menjad pemegang rekor terbanyak. Gelar tersebut didapat pada 1924, 1926, 1927, 1935, 1938, 1943, 1969, 1972, 1976 dan 1989. Pada 2007, Marseille berhasil masuk final, tapi kalah dari FC Sochaux melalui adu tendangan penalti.

4. Marseille dua kali berturut-turut berhasil masuk final Liga Champions, yaitu pada 1991 (waktu itu masih dinamakan Piala Champions) dan 1993. Pada 1993, mereka berhasil menang 1-0 atas AC Milan melalui gol Basile Boli. Tim Marseille yang diturunkan pelatih Raymond Goethals adalah: Fabian Barthez, Jocelyn Angloma/Jean-Phiippe Durand, Eric Di Meco, Basile Boli, Franck Sauzee, Marcel Desailly, Jean-Jacques Eydelie, Alen Boksic, Rudi Voller/Jean-Christoph Thomas, Abedi Pele, Didier Deschamps.

3. Mantan presiden klub, Bernard Tapie mampu menarik nama-nama besar ke Marseille, termasuk Franz Beckenbauer yang pernah dkontrak sebagai pelatih pada musim 1990/91. Ia mampu menjadikan Marseille sebagai salah satu klub terkaya dan paling glamor di Prancis dan juga di Eropa. Ia merasa bangga setiap kali Marseille menjadi bahan pemberitaan. Sayangnya, Tapie memiliki banyak masalah keuangan dan penggelapan pajak.
Parahnya lagi, ia menyuap beberapa pemain Valenciennes. Klub tersebut menjadi lawan Marseille di pertandingan terakhir Ligue musim 1992/93. Beberapa hari setelah gim tersebut, Marseille harus bertandingan di final Liga Champions. Tapie melalui anak buahnya dan seorang pemain Marseille, menyuap beberapa pemain Valenciennes (Jacques Glassman, Jorge Burruchaga dan Chrsitophe Robert), agar mengalah dan tidak mencederai para pemain Marseille.
Marseille pun menang dan menjadi juara Ligue 1. Tapi gelar mereka akhirnya dicabut setelah semua kebobrokan Tapie terbongkar beberapa bulan kemudian setelah para pemain Valenciennes buka suara. Tapie dipenjara selama tiga tahun dan sekarang ia menjadi musis merangkap politisi. Pria parlente ini merupakan salah satu pendukung utama Presiden Prancis Nikolas Sarkozy.

2. Pemain Marseille yang mencetak gol terbanyak dalam satu musim adalah Josip Skoblar. Ia membuat 44 gol di musim 1970/71, menjadi top skor Divisi Utama Prancis sekaligus meraih European Golden Boot.

1. Entah kutukan atau kebetulan, sejak menjuarai Liga Champions 1993, Marseille belum pernah meraih gelar bergengsi apapun. Mereka 'hanya' menjuarai Piala Intertoto pada 2005 dan 2006. Di Ligue 1, hanya tiga kali menjadi runner-up (1994, 1999 dan 2007).
Di Piala Liga, dua kali menjadi runner-up (2006 dan 2007). Sedangkan di Piala UEFA, dua kali kalah di final (1999 dan 2004), masing-masing dari Parma dan Valencia. Meski begitu, Marseille tetap dianggap sebagai klub terbesar dan memiliki anggota suporter resmi terbanyak di Prancis.