Friday, October 2, 2009

http://www.goal.com

PROFIL: Sepuluh Fakta Menarik Tentang Olympique de Marseille
Olympique de Marseille adalah satu-satunya klub Prancis yang mampu menjuarai Liga Champions sampai saat ini. Mereka pernah menjadi klub glamor tapi juga dilanda intrik dan kejatuhan.
7 Jan 2009 13:14:56
Galeri Foto
Perbesar
Galeri Foto
Perbesar
Ligue 1 : Olympique de Marseille
Hal-Hal Terkait
Tim
Marseille
Oleh Henry AA

Klub yang berdiri pada 1899 ini punya banyak sebutan. Nama lengkapnya adalah Olympique de Marseille, sering disingkat l'OM atau cukup Marseille saja. Sebutan lainnya adalah l'Oheme, Marsellais atau Les Phoceens. Sedangkan di kompetisi Eropa seperti Liga Champions, biasanya cukup disebut Marseille FC.

Olympique Lyon boleh saja menguasai Ligue 1 dalam beberapa tahun terakhir, tapi Marseille masih banyak diakui sebagai klub terbesar dan tersukses dalam sejarah sepakbola Prancis.

Selain sudah delapan kali menjuarai Ligue 1/Dvisi Satu, mereka sampai saat ini adalah satu-satunya klub Prancis yang mempu menjuarai Liga Champions, yaitu pada musim 1992/93. Sayangnya itu merupakan prestasi terakhir yang pernah mereka rebut sampai sekarang.

Kemenangan di Liga Champions juga diraih dengan kontroversi seputar kasus skandal suap dan pengaturan pertandingan di Ligue 1 yang melibatkan presiden klub Bernard Tapie. Meski gelar Eropa mereka tidak dicabut, Marseille mendapat hukuman berat. Gelar Ligue 1 pada 1993 dicabut, degradasi ke Divisi Dua dan dilarang mengikuti kompetisi internasional selama setahun.

Marseille kembali ke Ligue 1 pada musim 1996/97. Di musim pertamanya setelah kembali ke level teratas sepakbola Prancis, l'OM masih kesulitan beradaptasi dan hanya finis di urutan ke-11.

Semusim kemudian, bertepatan dengan seabad usia klub, presiden klub Robert Louis-Dreyfus yang juga salah satu pemilik Adidas, mampu mendatangkan pemain-pemain top seperti, Fabrizio Ravanelli, Laurent Blanca, Robert Pires, Christoph Dugarry dan Andreas Kopke. Di musim itu, Marseille mampu menghuni peringkat kedua dibawah Bordeaux.

Setelah lama absen, Marseille akhirnya kembali berpartisipasi di ajang Liga Champions pada musim 2007/08. Mereka kembali menjadi runner-up Ligue 1 dan berhasil lolos dari babak kualifikasi Liga Champions.

Di musim ini, untuk kedua kalinya berturut-turut, Marseille kembali mengikuti Liga Champions, setelah menempati peringkat ketiga di Ligue 1 pada musim 2007/08.

Marseille saat ini ditangani Eric Gerets. Mantan pemain timnas Belgia ini menjadi pelatih sejak 2007 lalu. Gerets diharapkan mampu membawa Marseille memuncaki Ligue 1, menumbangkan dominasi Olympique Lyon sekaligus mengembalikan masa-masa keemasan klub yang terakhir diraih pada 1993.

Berikut ini, sepuluh hal menarik yang perlu Anda ketahui tentang Marseille.

10. Marseille sebenarnya sudah dibentuk sejak 1892, tapi masih terdiri dari beberapa klub olahraga seperti rugby dan atletik. Untuk sepakbola, tadinya dinamakan Football Club de Marseille, lalu secara resmi diubah menjadi Olympique de Marseille pada 1899. Moto mereka adalah Droit Au But (Straight to the Goal).

9. Markas pertama Marseille adalah Stade de l'Huveane yang digunakan sampai 1937. Stadion tersebut juga dinamakan Stade Fernand Buisson, diambil dari nama pemain rugby legendaris di klub rugby Marseille. Pada 1938, markas mereka pindah ke Stade Velodrome.
Stadion tersebut sudah dua kali mengalami renovasi, yaitu saat menjelang perhelatan Piala Eropa 1984 dan Piala Dunia 1998 yang diadakan di Prancis. Stade Velodrome saat ini mampu menampung sekitar 60.000 penonton.

8. Para fans Marseille dan pihak Stade Velodrome membuat ritual yang cukup unik. Setiap kali tim kesayangan mereka bermain di kandang, selebum pertandingan selalu diputar lagu Jump milik Van Halen. Lalu, setiap kali ada pemain Marseille yang mencetak gol, maka akan berkumandang lagu Come With Me yang dilantunkan Puff Daddy/P Diddy.

7. Gelar pertama yang didapat Marseille di kompetisi resmi sepakbola Prancis adalah Piala Liga Prancis (Coupe de France) pada 1924. Saat itu mereka mengalahkan FC Sete, yang di masa itu sedang mendominasi kompetisi Divisi Satu. Sedangkan gelar liga, pertama kali diraih pada musim 1936/37. Marseille berhasil juara berkat keunggulan selisih gol dari FC Sochaux.

6. Marseille sudah delapan kali menjuarai Divisi Satu/Ligue 1. Gelar terakhir direbut pada musim 1991/92. Mereka sebenarnya menjuarai liga pada musim 1992/93, tapi dicopot sehubungan kasus suap dan pengaturan pertandingan. Tapi rekor pemegang juara terbanyak masih dipegang Saint-Etienne yang sudah 10 kali juara.

5. Marseille sudah sepuluh kali menjuarai Piala Liga dan masih menjad pemegang rekor terbanyak. Gelar tersebut didapat pada 1924, 1926, 1927, 1935, 1938, 1943, 1969, 1972, 1976 dan 1989. Pada 2007, Marseille berhasil masuk final, tapi kalah dari FC Sochaux melalui adu tendangan penalti.

4. Marseille dua kali berturut-turut berhasil masuk final Liga Champions, yaitu pada 1991 (waktu itu masih dinamakan Piala Champions) dan 1993. Pada 1993, mereka berhasil menang 1-0 atas AC Milan melalui gol Basile Boli. Tim Marseille yang diturunkan pelatih Raymond Goethals adalah: Fabian Barthez, Jocelyn Angloma/Jean-Phiippe Durand, Eric Di Meco, Basile Boli, Franck Sauzee, Marcel Desailly, Jean-Jacques Eydelie, Alen Boksic, Rudi Voller/Jean-Christoph Thomas, Abedi Pele, Didier Deschamps.

3. Mantan presiden klub, Bernard Tapie mampu menarik nama-nama besar ke Marseille, termasuk Franz Beckenbauer yang pernah dkontrak sebagai pelatih pada musim 1990/91. Ia mampu menjadikan Marseille sebagai salah satu klub terkaya dan paling glamor di Prancis dan juga di Eropa. Ia merasa bangga setiap kali Marseille menjadi bahan pemberitaan. Sayangnya, Tapie memiliki banyak masalah keuangan dan penggelapan pajak.
Parahnya lagi, ia menyuap beberapa pemain Valenciennes. Klub tersebut menjadi lawan Marseille di pertandingan terakhir Ligue musim 1992/93. Beberapa hari setelah gim tersebut, Marseille harus bertandingan di final Liga Champions. Tapie melalui anak buahnya dan seorang pemain Marseille, menyuap beberapa pemain Valenciennes (Jacques Glassman, Jorge Burruchaga dan Chrsitophe Robert), agar mengalah dan tidak mencederai para pemain Marseille.
Marseille pun menang dan menjadi juara Ligue 1. Tapi gelar mereka akhirnya dicabut setelah semua kebobrokan Tapie terbongkar beberapa bulan kemudian setelah para pemain Valenciennes buka suara. Tapie dipenjara selama tiga tahun dan sekarang ia menjadi musis merangkap politisi. Pria parlente ini merupakan salah satu pendukung utama Presiden Prancis Nikolas Sarkozy.

2. Pemain Marseille yang mencetak gol terbanyak dalam satu musim adalah Josip Skoblar. Ia membuat 44 gol di musim 1970/71, menjadi top skor Divisi Utama Prancis sekaligus meraih European Golden Boot.

1. Entah kutukan atau kebetulan, sejak menjuarai Liga Champions 1993, Marseille belum pernah meraih gelar bergengsi apapun. Mereka 'hanya' menjuarai Piala Intertoto pada 2005 dan 2006. Di Ligue 1, hanya tiga kali menjadi runner-up (1994, 1999 dan 2007).
Di Piala Liga, dua kali menjadi runner-up (2006 dan 2007). Sedangkan di Piala UEFA, dua kali kalah di final (1999 dan 2004), masing-masing dari Parma dan Valencia. Meski begitu, Marseille tetap dianggap sebagai klub terbesar dan memiliki anggota suporter resmi terbanyak di Prancis.

No comments:

Post a Comment